Jumat, Agustus 17, 2012

Tadarus Cinta


03 Juni 2012, 09:12


Alunan jiwa membahana
merengkuh hasrat di jiwa
kala hati merindu belaian lembut Ilahi

Sentuhan rasa menyapa sanubari
ketika pilu menghampiri
dekap erat mimpi tak bertepi rindu pada Ilahi

Kututup kegalauan jiwa
menoreh asa dengan cintaMu
Melukis cinta dengan kuasaMu

Kusibak alunan firmanMu
terasa sejuk di kalbu
damai nian terasa
seakan tak ingin ku berpaling dari cintaMu

Semoga ku dapat merengkuh cinta atas dasar cinta yang kau serukan oleh nabiMu

Hanya janjiMu yang kutunggu
karena Kau tak pernah ingkar akan ketulusan cintaku padaMu

Cinta



Rabu, 23 Juni 2012

Cinta yang merajut dalam hati membenamkan kerinduan yang tak berpenghujung

Cinta yang menghilangkan kenestapaan pengobat hati yang duka

Membuatku terpana dalam sentuhan cinta

Cinta dalam suka penyemangat hidup dalam fana
Menggrogoti hati yang selalu mencintai karena Ilahi Rabbi

Cinta karena Allah itulah yang hakiki

by HS

RESONANSI CINTA

 
Tatkala pertama kali melihatmu, kekaguman telah menyelimuti kalbu. Wajah yang memancarkan sinar ramah, bak mutiara yang terpendam lama dan berkilauan tertimpa cahaya. Matamu jernih seperti telaga. Segar membasuh muka, damai menyentuh jiwa.


Ketika khayalan kita bertemu , terasa debar memacu seluruh tubuh. Inikah resonansi cinta yang menggetarkan jiwa manakala frekuensi diantara kita telah sama ?



Semenjak impian itu, hari-hariku menjadi lebih bermakna. Cakrawala tampak indah. Embun lebih santun saat membangunkan dedaunan. Mentari lebih mesra kala mencium bunga-bunga. Bila senja memerah, akupun berlari ke pantai. Menikmati mentari yang tengah berendam di kedalaman samudera.

Di pantai itu pulalah jiwa kita terpadu. Rindu telah mempertemukan kerikilku dengan butir pasirmu hingga menyatu dalam kehangatan senja. Desir angin yang mempermainkan ombak dan deburnya yang menyusur pantai membuat debar di dada semakin bergejolak. Ingin ku ukir segala gelora menjadi untaian syair yang terindah.

Namun semua hasrat hanya terhenyak dalam benak. Bibirku terlalu beku untuk bisa membuka dan memberi ruang lidah agar leluasa berdansa dengan kata-kata.


Biarlah,…

Biarlah ombak yang akan menuliskannya dalam jajaran karang. Lihatlah liuk-liuknya, menarikan aksara cinta di bait relungnya. Rasakanlah, cumbu sang bayu yang berbisik syahdu. Pejamkanlah mata, dan rasakanlah...

Siapa yang bertahta di hatimu...

jika Allah menghendaki resonansi itu selalu bergetar dalam frekuensi yang sama, biarkanlah semua impian-impian terealisasikan menjadi nyata

dengan ridhoMu ku harap dengan sangat

Ketetapan Hati


Denting waktu berjalan perlahan
Membuyarkan angan sesaat
Berlari menyusuri harapan
Membawa setumpuk angan yang membumbung dipikiran

Sekuat tenaga meraih asa dan cinta
Mengharap ridho Sang Pencipta
Semoga sejalan dengan takdir Ilahi
Dengan apa yang di damba

Keyakinan pun bertambah tatkala do'a ku pamjat
Sejumput harap penuh sangat
Tak lupa usaha mendekap
Ikhlas mendera takdir menyapa

17 Agustus 2012, 14 20 WIB