Sabtu, Maret 24, 2012

Taman Harapan


 Cikarang, 13 Maret 2012

Goresan cita-cita terus mengintai diri tatkala sebuah harapan pupus
Tapi sebuah keyakinan tumbuh dengan subur
Ingin kusirami dengan air harapan dan menggunakan pupuk kasih sayang
Menggunakan pot keceriaan di taruh di taman kebahagiaan

Lukisan wajahnya menyingkap sebuah tabir keyakinan


Ya Rabb jika memang yang tertulis di lauhul mahfudz adalah dia mudahkanlah jalan kami 
Berikanlah kami ketabahan dalam proses menunggu ini jadikanlah halangan dan rintangan ini sebuah
pendewasaan diri bagi kami

Ketika keyakinan orang tua akan takdirku, ku yakin takdirMu sejalan akan ridhonya
Berikanlah kekuatan kapada kami untuk dapat merealisasikan apa yang diimpikan olehnya kepada kami
Jadikanlah keluarga kami nanti penuh dengan kesahajaaan dalam balutan keimanan

MY

Sabtu, Maret 10, 2012

RESONANSI CINTA

oleh Marwi Yati pada 9 April 2010 pukul 13:58 ·

Tatkala pertama kali melihatmu, kekaguman telah menyelimuti kalbu. Wajah yang memancarkan sinar ramah, bak mutiara yang terpendam lama dan berkilauan tertimpa cahaya. Matamu jernih seperti telaga. Segar membasuh muka, damai menyentuh jiwa.

Ketika khayalan kita bertemu , terasa debar memacu seluruh tubuh. Inikah resonansi cinta yang menggetarkan jiwa manakala frekuensi diantara kita telah sama ?

Semenjak impian itu, hari-hariku menjadi lebih bermakna. Cakrawala tampak indah. Embun lebih santun saat membangunkan dedaunan. Mentari lebih mesra kala mencium bunga-bunga. Bila senja memerah, akupun berlari ke pantai. Menikmati mentari yang tengah berendam di kedalaman samudera.

Di pantai itu pulalah jiwa kita terpadu. Rindu telah mempertemukan kerikilku dengan butir pasirmu hingga menyatu dalam kehangatan senja. Desir angin yang mempermainkan ombak dan deburnya yang menyusur pantai membuat debar di dada semakin bergejolak. Ingin ku ukir segala gelora menjadi untaian syair yang terindah.

Namun semua hasrat hanya terhenyak dalam benak. Bibirku terlalu beku untuk bisa membuka dan memberi ruang lidah agar leluasa berdansa dengan kata-kata.

Biarlah,…

Biarlah ombak yang akan menuliskannya dalam jajaran karang. Lihatlah liuk-liuknya, menarikan aksara cinta di bait relungnya. Rasakanlah, cumbu sang bayu yang berbisik syahdu. Pejamkanlah mata, dan rasakanlah...

Siapa yang bertahta di hatimu...

jika Allah menghendaki resonansi itu selalu bergetar dalam frekuensi yang sama, biarkanlah semua impian-impian terealisasikan menjadi nyata

dengan ridhomu ku harap dengan sangat